Meningkatkan Wawasan Dengan Berbagi Pengetahuan

Minggu, 22 Desember 2013

Adipura di ujung So'E


Lesser Sunda Islands, Kepulauan Sunda Kecil.

Dimasa silam, gugusan pulau-pulau di sebelah Timur Jawa, dari Pulau Bali hingga Pulau Timor dinamakan: Kepulauan Sunda Kecil. Pada masa awal kemerdekaan, gugusan pulau tersebut dinamakan Provinsi Sunda Kecil dengan Kota Singaraja sebagai ibukota provinsinya. Pada tahun 1950-an, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Moh. Yamin, menamai Kepulauan Sunda Kecil menjadi: Kepulauan Nusa Tenggara; yang artinya: Pulau/Kepulauan yang berada di Tenggara Indonesia. Saat ini, nama Nusa Tenggara digunakan oleh dua daerah administratif, yakni: Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan ibukotanya: Mataram, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ibukotanya: Kupang. Pada tahun 1959, Provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi: Provinsi Bali; Provinsi Nusa Tenggara Barat; dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tugu Adipura di Kota So'E, Kupang - Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur terdiri lebih dari 550 pulau, tiga pulau utama di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor –Timor Barat. Beberapa pulau lainnya, yaitu:  Alor, Lembata, Sabu, Adonara, Solor, Komodo, Babi, Besar, Bidadari, Dana, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Pamana, Pamana Besar, Pantar, Rusa, Raijua, Palue, Sawu, Semau, dan tentu saja pulau terselatan di Indonesia, yaitu: Rote –Roti. Pulau Timor adalah pulau utama di Nusa Tenggara Timur karena jumlah populasinya yang banyak. Di Pulau ini juga terdapat ibu kota NTT, yakni: Kupang. Provinsi ini menempati bagian Barat Pulau Timor, sementara bagian Timur pulau tersebut adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.
Topografis pulau ini sangat beragam, mulai dari pegunungan, landai, hutan, laut, karang, pulau-pluau kecil yang menawan, arus berputar, gelombang yang tinggi, danau, dan sebagainya sungguh menciptakan pemandangan alam yang luar biasa. Apalagi di sini juga dilengkapi dengan wisata bahari seperti diving, fishing, surving, dan outbond.
Pulau panjang yang terbentang antara Sumbawa dan Timor ini dipenuhi gunung berapi dan pegunungan terbentang indah sejauh mata memandang. Portugis telah membuat kota ini memiliki peran penting karena sebelumnya NTT merupakan tempat yang terpencil dan jarang dikunjungi pendatang. Portugis juga yang telah memberi nama Pulau Timor dan Solor.
Rumah Adat
Datang ke provinsi ini seolah-olah kita berada di planet lain. Karena di sini, kita akan menemukan hal yang benar-benar luar biasa dan mencengangkan. Dari keindahan pantainya yang menawan, kekayaan budaya yang sangat beragam, hingga bertemu dengan hewan purba komodo. Selain itu, Nusa Tenggara Timur memiliki rumah adat yang unik yaitu Mbaru Niang dan Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara. Mbaru Niang adalah rumah adat yang memiliki 5 tingkat yang ada di Desa Wae Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT. Keunikan rumah adat ini karena bentuknya yang tak biasa, yaitu mengerucut di bagian atap hingga hampir menyentuh tanah. Biasanya, atap Mbaru Niang terbuat dari daun lontar yang sudah kering. Tingkat satu merupakan tingkat yang langsung kita temui didalam rumah atau biasa disebut dengan nama lutur atau tenda. Tingkat satu biasa digunakan sebagai tempat tinggal. Naik ke lantai dua adalah ruangan untuk menyimpan bahan makanan dan barang. Lantai ini biasa disebut dengan nama lobo.
Secara Administratif, Provinsi NTT terdiri dari 22 Kabupaten dan 1 Kota:
1
Kabupaten Alor
Ibukotanya:
Kalabahi
2
Kabupaten Belu
Ibukotanya:
Atambua
3
Kabupaten Ende
Ibukotanya:
Ende
4
Kabupaten Flores Timur
Ibukotanya:
Larantuka
5
Kabupaten Kupang
Ibukotanya:
Oelamasi
6
Kabupaten Lembata
Ibukotanya:
Lewoleba
7
Kabupaten Manggarai
Ibukotanya:
Ruteng
8
Kabupaten Manggarai Barat
Ibukotanya:
Labuan Bajo
9
Kabupaten Manggarai Timur
Ibukotanya:
Borong
10
Kabupaten Ngada
Ibukotanya:
Bajawa
11
Kabupaten Nagekeo
Ibukotanya:
Mbay
12
Kabupaten Rote Ndao
Ibukotanya:
Baa
13
Kabupaten Sabu Raijua
Ibukotanya:
Seba
14
Kabupaten Sikka
Ibukotanya:
Maumere
15
Kabupaten Sumba Barat
Ibukotanya:
Waikabubak
16
Kabupaten Sumba Barat Daya
Ibukotanya:
Tambolaka
17
Kabupaten Sumba Tengah
Ibukotanya:
Waibakul
18
Kabupaten Sumba Timur
Ibukotanya:
Waingapu
19
Kabupaten Timor Tengah Selatan
Ibukotanya:
So’E
20
Kabupaten Timor Tengah Utara
Ibukotanya:
Kefamenanu
21
Kabupaten Malaka
Ibukotanya:
Betun
22
Kota Kupang


Kabupaten Malaka merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Belu yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada 14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru (DOB).

Gong Perdamaian Nusantara, Kupang - Nusa Tenggara Timur.
Gong Perdamaian Nusantara
Gong Perdamaian Nusantara tergantung di Taman Nostalgia, Jalan El Tari, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima tepatnya di Pusat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Taman Nostalgia merupakan taman yang cukup poluler dan sering dikunjungi warga dengan luas 5 hektar –untuk pembangunan monumen gong, memanfaatkan lahan seluas 500 m2.  Pembangunan monumen Gong Perdamaian Nusantara didesain menurut Rumah Adat Timor –salah satu etnis terbesar di Kota Kupang, bagian lantai atas ditempatkan Gong Perdamaian Nusantara, sedangkan bagian lantai bawah ditempatkan dokumentasi yang bernilai historis dan monumental. Di Taman Nostalgia –tempat dibangunnya monumen GPN ini, terdapat taman bermain bagi para pengunjung serta lopo-lopo khas Daerah Timor yang diharapkan dapat menjadi tempat rekreasi dan tempat belajar buat para pengunjung. Gong Perdamaian Nusantara ini merupakan salah satu dari enam gong perdamaian yang ada di Indonesia. Gong-gong lainnya terdapat di kota: Yogyakarta, Palembang, Kutai Kartanegara, Jakarta, dan Ambon. Kota Kupang terpilih sebagai salah satu penerima gong perdamaian karena keragaman masyarakatnya. Kehadiran gong ini menjadi pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian.
Gong Perdamaian Nusantara, Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa.
Gong ini memiliki diameter 2 meter, lebarnya melebihi panjang tubuh manusia dewasa. Saking lebarnya, kita tak akan bisa memeluknya dengan kedua tangan. Sedangkan berat gong ini mencapai 100 kilogram –kira-kira seberat tubuh dua orang manusia dewasa. Seluruh Gong Perdamaian Nusantara yang tersebar di Indonesia, dibuat di kota Jepara –tepatnya, dari Desa Pakis Aji, Kecamatan Plajan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Terbuat dari bahan campuran kuningan –bronze dan perunggu. Penyerahan Gong Perdamaian Nusantara kepada Pemerintah Kota Kupang oleh Komite Perdamaian Dunia dilakukan di Desa Pakis Aji –tempat asal gong pada tanggal 26 Januari 2011. Serah terima dilakukan dalam prosesi adat dan diterima oleh Walikota Kupang didampingi tokoh etnis Timor, Rote, Sabu, Flores, Alor, Sumba dan unsur Muspida Kota Kupang. Gong Perdamaian Nusantara dibawa ke Kota Kupang melalui perjalanan darat: Jepara – Semarang – Salatiga – Solo dan Yogyakarta, selanjutnya diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara ke Kota Kupang pada tanggal 27 Januari 2011 dan disemayamkan selama sepuluh hari di Kantor Walikota Kupang serta diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 8 Februari 2011.
Gong Perdamaian, Kupang.
Di permukaan gong perdamaian ini terdapat gambar lambang berbagai kota dan provinsi yang ada di Indonesia. Di lingkaran luar gong, ada 444 lambang kabupaten dan kota di Indonesia. Sedangkan di lingkaran tengah, terdapat lambang 33 provinsi. Logo daerah Kota Kupang diletakkan dibagian tengah atas berdampingan dengan Kabupaten Jepara, Kedua Logo Kota dan Kabupaten tersebut berlatar hitam sehingga membedakannya dengan Kabupaten/Kota lainnya. Sementara di lingkaran dalam, terdapat tulisan “Gong Perdamaian Nusantara”. Ada pula gambar sepasang bunga pada bagian kiri-kanan dengan tulisan "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa". Lingkaran ini juga berisi simbol lima agama yang terdapat di negara kita, sedangkan di lingkaran puncaknya terdapat peta Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada sisi kanan gong, ditulis Hak Cipta Oleh Djuyoto Suntani (Presiden Komite Perdamaian Dunia) didukung oleh Bambang Herry Purnomo, Susianty Kawira, Frans Lebu Raya dan Daniel Adoe. Lambang-lambang dan gambar-gambar itu menunjukkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Dengan demikian, keberadaan gong ini diharapkan dapat mengingatkan kita untuk selalu hidup rukun berdampingan dalam keberagaman.
Karena satu provinsi hanya menerima satu Gong Perdamaian Nusantara –bisa di ibukota provinsi maupun bukan, maka sejumlah kriteria harus dipenuhi untuk mendapat kepercayaan ini. Kriteria dimaksud antara lain: memiliki nilai lebih dari aspek sejarah, budaya, ekonomi, politik, peradaban, kemasyarakatan, dan keunggulan lain. Dengan berbagai pertimbangan, Dewan Senator the World Peace Committee –sebagai pengelola GPN memutuskan Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi yang memenuhi syarat untuk ditempatkan secara permanen Gong Perdamaian Nusantara. Penunjukkan Kota Kupang sebagai salah satu lokasi penempatan GPN, membuat Pemerintah Kota Kupang mendapat peneguhan substansi Kota Kupang sebagai Kota KASIH (Kupang, Aman, Sehat, Indah, Harmonis) serta memberi dorongan untuk terus melakukan usaha menuju perdamaian abadi.
Kantor Bupati Timor Tengah Selatan di Kota So'E, Kupang NTT.

Kota So’E, Kupang
So’E, kota kecil di pulau Timor dan juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan jumlah penduduknya, 38.615 (BPS, 2009). Posisi Kota So’E yang berada di bukit meletakan situasi alam wilayah ini kontras dengan kota-kota lain di daratan Pulau Timor. Pulau Timor –yang identik dengan temperatur udara panas, “terpatahkan” jika kita telah berada di kota ini. Tak salah, So’E adalah sebuah kota yang beku. Maka, pastikan membawa jaket yang tebal, jika ingin lama berbetah di So’E.
Pada 1920, Kota So’E ditetapkan menjadi ibukota Zuid Midden Timor atas kesepakatan bersama dari ketiga raja yang berkuasa di sana. Ketiga raja itu antara lain: Raja Lay Akun Oematan –Kerajaan Molo; Raja Pae Nope –Kerajaan Amanuban; dan Raja Kolo Banunaek –Kerajaan Amanatun.
Nama kota So’E sendiri sudah mulai dikenal pada tahun ±1905/1906 oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan suku yang beragam, tak hanya orang Dawan, ada juga pendatang seperti orang Sabu, Rote, Flores, dan Jawa. Itulah Soe, kota kecil di ketinggian 1000 meter dpl, yang kini makin beragam saja. Kota Soe menerima penghargaan Adipura, pada tahun 1997. Sebagai bentuk kebanggaan, maka dibangunlah sebuah tugu. Tugu Adipura tersebut tersebut terpancang diperempatan di ujung Jalan Gajah Mada. Bentuk tugu tersebut menyerupai –maaf kartu domino namun secara tiga dimensi dan memiliki tiga wajah. Di bagian atas, ada satu bulatan besar berwarna keemasan –mirip kartu domino dan di bagian bawahnya ada simbol-simbol bulat di dalam kotak sejumlah empat buah beserta tulisan diantara bulatan besar dan bulatan bawah “ADIPURA Penghargaan Presiden Republik Indonesia Untuk Kota Kecil Terbersih So’E 5 Juni 1997”. Di bawah piagam tersebut, terdapat sejenis piring fondasi berbentuk lingkaran dan kaki tiga di bawahnya. Uniknya, di sisi piring dan kaki fondasi tersebut dihiasi dengan ukir-ukiran yang tampaknya adalah ukiran khas Timor Tengah Selatan.
Di Kota So’E, ada dua hutan kota yang sangat lebat –menyediakan oksigen, sekaligus air bersih yang berlimpah bagi warga kota Soe, yakni: Hutan Air Besi –dekat Kampung Sabu dan Hutan Oenasi –di Kelurahan Taubneno. Selain berkeliling kota So’E, kita juga bisa mampir ke Taman Buat, air terjun Oe Hala dan Kilometer 12 arah Kapan, untuk melihat sunset keren di pinggir Gunung Mollo, Fatumnasi, Fatunaususu dan Gunung Mutismerupakan gunung tertinggi di Pulau Timor. Bila kita ke arah Pelabuhan Tenau dan Bolok, melewati padang-padang rumput yang diisi bebatuan karang yang tajam dan keras. Panorama hijau-hijau dan batu yang hitam mendominasi jalanan di luar kota Kupang. Dari situ, ke arah Selatan –daerah Tablolong yang mempunyai pantai indah. Jalanan masih ber-aspal dan bagus tetapi sangat sepi, dan di kanan kiri masih terhampar padang rumput. Setelah tembus ruas jalan Kupang-Tenau, kita dapat mencari daerah tinggian untuk menikmati daerah Pelabuhan Tenau –yang berhadapan langsung dengan Pulau Rote.
Potret Kehidupan Masyarakat
Sesungguhnya di balik sejuk Soe, terpendam persoalan besar yang menggelisahkan. Kota ini adalah ibukota dari sebuah kabupaten penyumbang angka kematian Ibu-Anak tertinggi di Nusa Tenggara Timur. Soe pada tahun 2009, menyumbang 45 jiwa perempuan. Mereka merengang nyawa, mati dalam kesunyian. Kematian karena kekurangan asupan gizi; buruknya tata kelola pelayanan; dan seabrek Human Erorr lainnya.
Rehat
Rumah Perempuan Kupang

Destinasi di sekitar Kupang
Kolam Renang Baumata, adalah sebuah desa yang terletak 16 km dari Kota Kupang atau 6 km Arah Timur dari Bandara El Tari Kupang, tepatnya di Kecamatan Kupang Tengah yang merupakan salah satu tempat rekreasi/objek wisata yang cukup dikenal dan ramai dikunjungi orang. Sebagai tempat rekreasi, selain terdapat Hutan Alam yang merupakan obyek wisata alam (Eco Tourist), Baumata terkenal juga dengan sumber mata air alamiah yang bersih dan segar.
Gua Jepang
Daya tarik yang menonjol yang dimiliki obyek wisata alam Baumata adalah Kolam Renangnya serta peninggalan sejarahnya –situs yaitu gua alam yang cukup menarik dengan stalaktit dan stalakmit, berjarak ± 250 meter dari kolam renang. Masyarakat menyebutnya “Gua Jepang” yang merupakan bekas peninggalan Tentara Jepang sebagai tempat persembunyian selama Perang Dunia ke-2. Selain menikmati pemandangan alamnya dengan udara yang sejuk, didekat kolam renang itu juga terdapat kolam alam yang dihiasi dengan bunga teratai sebagai tempat perlindungan beberapa habitat air tawar seperti jenis-jenis ikan dan udang.
Kolam Renang Oenaek, di daerah sekitarnya terdapat hutan wisata, penangkaran rusa dan gua alam Camplong, objek wisata tersebut berada di Kecamatan Fatuleu. Berjarak 46 km dari ibukota kabupaten. Dapat dijangkau dengan transportasi umum dan kendaraan pribadi. Obyek wisata ini dengan spesifikasi daya tariknya adalah memiliki tempat yang asli dan kolam renang yang asli, tempat rekreasi dan pasar tradisional. Sedangkan hutan wisata digunakan untuk kegiatan kemping, menelusuri hutan yang terdapat beberapa jenis pohon yang berumur ratusan tahun dan jenis burung/satwa liar serta penangkaran Rusa Timor dan satwa liar yang dilindungi. Di sekitar kolam renang terdapat gua yang dikelilingi dengan pohon-pohon besar yang berumur ratusan tahun.
Danau Nefona, danau ini mempunyai luas sekitar 7 ha terletak di Desa Silu Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Danau Nefona berjarak 80 km dari ibukota Kabupaten, dan dapat dicapai dengan transportasi umum dan kendaraan pribadi. Danau ini dengan spesifikasi daya tarik adalah panorama alam yang masih asri.
Danau Tuadale
Danau Tuadale, mempunyai luas sekitar 10 ha. Terletak di Silu Kecamatan Kupang Barat berjarak ± 25 km dari ibukota kabupaten. Spesifikasi dan daya tariknya adalah rekreasi, mancing dan hutan bakau. Memiliki panorama yang asli dan indah, Turis sering menikmati keindahan hutan bakau dengan berlayar memakai perahu kecil dan membeli ikan segar dari penduduk setempat. Dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.
Camplong
Hutan Camplong, terletak di pinggiran jalan menuju Kota So’E, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, atau 46 kilometer dari Kota Kupang. Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian alamnya yang indah dan sejuk –karena terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga terdapat sumber daya alam, seperti: sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora –seperti kayu merah, pinus, lontar, serta eucalyptus dan beragam jenis fauna –seperti kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo). Di setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang mengajak anak-anak mereka. Kawasan Hutan Camplong memiliki penangkaran buaya, rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan –Olive-shouldered Parrot dan merpati berpunggung hitam –Black-backed Fruit-Doves. Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu cendana –Santalun Album. Selain itu terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan Camplong.
Hotel Pantai Timor, Kupang - Nusa Tenggara Timur.
Pantai Lasiana, mulai dibuka untuk umum sekitar tahun 1970-an. Pantai ini terletak di Kecamatan Kupang Tengah, Kota Kupang. Sejak Dinas Pariwisata NTT memoles dengan membangun berbagai fasilitas pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi turis asing. Sesuai rencana pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan dijadikan Taman Budaya Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku bangsa di dekat Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor. Di Pantai Lasiana ini banyak didapati lopo-lopo yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah kelapa atau lontar dan alang-alang.
Pantai Lasiana, Kupang.
Pantai yang sangat indah
Air Terjun Tesbatan
Air Terjun Tesbatan, berada di Kecamatan Amarasi. Berjarak kurang lebih 54 km dari kota Kabupaten serta dapat dijangkau dengan tarnsportasi umum dan pribadi. Air Terjun Tesbatan yang lokasinya diantara Desa Tesbatan, berfungsi melindungi hutan-hutan di Desa Tesbatan. Memiliki panorama yang asli dan indah serta berhawa dingin. Disamping itu juga tempat untuk rekreasi mandi dan kemping, tempat itu banyak menghasilkan sayur-sayuran untuk kebutuhan Kota Kupang.
Air Terjun Oenesu, terletak sekitar 17 km dari Kota Kupang dan Pantai Lasiana sekitar 12 km arah Timur Kota Kupang. Air terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasi air terjun Oenesu tercatat seluas 0,7 hektar di Kecamatan Kupang Barat ini dapat dijadikan tempat petualang yang mengasyikan. Pada lokasi ini cukup menantang baik melewati pegunungan sekitar air terjun atau pun menyusuri sungai kecil sekitar wilayah tersebut. Berbagai satwa yang dilindungi ada dalam lokasi ini sehingga para pengunjung dapat melakukan kegiatan yang disukainya secara bebas.
Air Terjun Oenesu


Peta Wisata Nusa Tenggara Timur




***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar