Meningkatkan Wawasan Dengan Berbagi Pengetahuan

Sabtu, 27 Desember 2014

Kacamata Singapura di Kota Industri



Tujuan awalnya, menjadikan Batam sebagai: “Singapura”-nya Indonesia. Kawasan industri, sangat banyak tumbuh dan berkembang di Batam, sehingga tidaklah mengherankan, apabila kota ini mendapat julukan sebagai: Kota Industri.

Kacamata Singapura
Batam merupakan kota terbesar di Kepulauan Riau dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan Singapura dan Malaysia. Yah, memang, jarak yang sangat dekat dengan Singapura, membuat Batam dapat diibaratkan sebagai “kacamata Singapura”. Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang Selat –orang Melayu, sejak tahun 231 Masehi. Pulau ini, pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah. Pada 1960-an, digunakan oleh pemerintah sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Kemudian, pada tahun 1970-an –dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai “Singapura”-nya Indonesia, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Pada tahun 1980-an, wilayah Kecamatan Batam –yang merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi: Kotamadya Batam, yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam. Pada akhir dekade tahun 1990-an, Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu: Pemerintah Kota Batam, untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam.
Kota Batam terdiri dari 12 kecamatan, yaitu: Kecamatan Batam Kota; Kecamatan Nongsa; Kecamatan Bengkong; Kecamatan Batu Ampar; Kecamatan Sekupang; Kecamatan Belakang Padang; Kecamatan Bulang; Kecamatan Sagulung; Kecamatan Galang; Kecamatan Lubuk Baja; Kecamatan Sungai Beduk; dan Kecamatan Batu Aji.

Kota Industri
Jika kita berkunjung ke Kota Batam, maka akan kita dapati banyak industrial park –kawasan industri, seperti: Kawasan Industri Batamindo (Batamindo Industrial Park); Kawasan Industri Sekupang, Kawasan Industri Seraya, Kawasan Industri Tunas, Kawasan Industri Panbil, Kawasan Industri Kara, Kawasan Industri Cammo dan lain sebagainya. Kawasan Industri Batamindo (Batamindo Industrial Park) –merupakan kawasan industri yang pertama dan terbesar untuk industri manufaktur di kota ini. Ada ratusan investor asing ber-invest di sini, dengan ribuan pekerjanya yang didominasi oleh pekerja perempuan.
Selain sektor industri manufaktur,  Batam juga diramaikan dengan: shipyard industry –industri galangan kapal; fabrication industry –industri fabrikasi, dan beberapa industri berat lainnya seperti: pipe industry –industri pipa, juga industri pendukung untuk minyak dan gas. Mc. Dermott adalah industri fabrikasi yang pertama dan masih yang terbesar di Batam. Selain Mc. Dermott, ada pula SMOE, Profab, Nippon Steel, Cladtek dan lain sebagainya. Industri Galangan Kapal banyak terdapat di kawasan Tanjung Uncang, Sekupang dan Kabil. Drydocks World Nanindah, Drydocks World Pertama, BATAMEC dan ASL adalah merupakan galangan kapal besar yang ada di Batam selain puluhan galangan kapal kecil lainnya.

Akses
Untuk menuju ke Kota Batam, dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Lewat jalur udara, Batam dapat dicapai melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim yang melayani rute terminal domestik untuk penerbangan lokal dari 8 kota besar di Indonesia seperti: Jakarta –Bandara Soekarno-Hatta; Bandung –Bandara Husein Sastranegara; Solo –Bandara Adi Sumarmo; Surabaya –Bandara Juanda; Palembang –Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II; Padang –Bandara Minangkabau; Pekanbaru –Bandara Sultan Syarif Kasim II; dan Medan –Bandara Kuala Namu, serta melayani rute terminal internasional untuk penerbangan internasional dari 2 kota besar untuk wilayah pertumbuhan Segitiga Sijori, seperti: Bandar Udara Internasional Changi –Singapura; dan Bandar Udara Internasional Senai di Johor Bahru –Malaysia. Sedangkan melalui jalur laut, Batam memiliki lima pelabuhan feri internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan Malaysia, seperti: Batu Ampar –Harbour Bay; Batam Centre; Sekupang; Nongsa; dan Waterfront City.
Waktu penerbangan yang dibutuhkan, kurang lebih sekitar 2 jam. Selepas landing, parapengunjung akan memasuki Bandara Hang Nadim –merupakan salah satu bandara internasional di Indonesia. Bandara ini semula merupakan bandara domestik –tepatnya pada tahun 1965, serta melayani pendaratan dan penerbangan menuju wilayah, seperti: Medan; Pekanbaru; Padang; Palembang; Bandung; Jakarta; serta Surabaya. Namun sejak tahun 1970, bandara ini berubah menjadi bandara Internasional yang melayani beberapa penerbangan internasional. Bandara Hang Nadim memiliki luas mencapai 4.025 meter, dan menjadi landasan pacu terpanjang di Indonesia. Hang Nadim sendiri diambil dari nama seorang laksamana dari kepulauan Malaka, yang sangat termashyur.

Destinasi Wisata dan Kuliner
Setelah adanya Free Trade Zone, Batam menjadi “surga”-nya belanja di Indonesia –bahkan se-Asia Tenggara. Kota ini sering dijuluki sebagai “ruli” –rumah liar, karena barang-barang bisa masuk ke sana dengan pajak yang tidak begitu tinggi. Tempat-tempat wisata belanja di Kota Batam, antara lain: Komplek Nagoya; Komplek Jodoh; Mega Mall –lokasi di Batam Center; Nagoya Hill Mall –lokasi di Kawasan Bisnis Nagoya; Batam City Square Mall –lokasi di Baloi Center; Lucky Plaza –pusat penjualan hand phone; Mymart –pusat penjualan komputer; DC Mall –lokasi di Tanjung Uma Marina; Kepri Mall –lokasi di Simpang Kabil; Panbil Mall –lokasi di Mukakuning; Plaza Batamindo –lokasi di Kawasan Industri Batamindo; Top 100 Tembesi –lokasi di Batuaji; dan Komplek Aviari –lokasi di Batuaji, sebagai pusat barang seken dari Singapura.
Kawasan Nagoya lebih dikenal di telinga parapelancong yang hobi berbelanja, dibandingkan kawasan Batam Center. Di sepanjang jalan kawasan Nagoya terdapat banyak toko yang menjual beragam barang elektronik, fashion dan aksesori seperti: tas; parfum; dan lainnya, dengan harga yang relatif murah. Di Nagoya terdapat sebuah mal terkenal, yaitu Nagoya Hill yang dikelilingi oleh deretan ruko. Juga terdapat Lucky Plaza, yang dominan menjual barang-barang elektronik asli bergaransi Singapura maupun asli bergaransi distributor Indonesia. Bahkan, barang-barang “black market” pun mudah dijumpai di sana.
Objek wisata yang terkenal di Batam adalah Jembatan Barelang, jembatan ini menjadi ikon Kota Batam –landmark-nya Kota Batam. Nama Barelang sendiri merupakan singkatan dari: BAtam; REmpang; dan gaLANG, yang menjadi nama dari jembatan yang menghubungkan antara pulau-pulau yang ada di Batam, yakni: Pulau Batam; Pulau Nipah; Pulau Tonton; Pulau Galang; Pulau Rempang; dan Pulau Galang Baru. Jembatan ini juga sering disebut dengan “Jembatan Habibie”, karena dulunya beliau yang memprakarsai dibangunnya jembatan tersebut untuk memajukan industri di Kota Batam. Objek wisata lainnya, seperti: Bukit Senyum Batam; Megawisata Ocarina Batam –merupakan “Ancolnya” Batam; Pantai Marina Batam; Kampung Vietnam; Pantai Nongsa, dan masih banyak yang lainnya.
Megawisata Ocarina, terletak di kawasan wisata Ocarina, Coastarina –dekat Batam Center Ferry Terminal. Ocarina ini tempat yang sangat cocok buat wisata bersama keluarga, banyak wahana rekreasi di sana. Seperti umumnya sebuah taman, di Ocarina juga ada berbagai macam festival; taman air; bioskop 3 dimensi; serta wahana bermain khusus anak-anak.
Wisata Kampung Vietnam, dulunya kampung ini pernah dijadikan sebagai camp –penampungan pengungsi dari Vietnam selama 20 taun. Mereka datang ke kampung ini, dengan memakai perahu-perahu. Setelah berada di kampung ini, mereka bekerja sebagai nelayan dan ada juga yan bertani. Setelah perkampungan ini ditinggalkan oleh warga Vietnam –kembali ke negara asal mereka, perkampungan ini akhirnya dijadikan sebagai aset wisata oleh pemerintah Kota Batam.
KRM Resort, adalah salah satu resort yang jadi kebanggaannya warga Batam.  KRM resort memang menyajikan pesona pantai yang amat romantis, baik di siang hari maupun malam hari. Di siang hari, parapengunjung bisa menikmati hembusan segarnya angin laut. Sementara di malam harinya, parapengunjung bisa melihat gemerlap lampu-lampu yang terdapat di resort ini. Selain itu, di sekitar resort terdapat patung Dewi Kwan-Im yang berukuran besar –patung Dewi Kwan Im tertinggi di Indonesia. Perlu diketahui juga, Batam memiliki Vihara yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu: Vihara Duta Maitreya.
Wisata Pulau Abang ini, berada di Kecamatan Galang Kota Batam. Keindahan bawah laut Pulau Abang, tidak kalah bila dibandingkan dengan Bunaken atau Raja Ampat di wilayah Timur Indonesia. Perairan Pulau Abang, memiliki sembilan spot –titik yang sangat ideal dijadikan tempat penyelaman dengan kedalaman 15–18 meter. Untuk bisa menikmati keindahan bawah laut di daerah itu, sebelumnya pengunjung perlu mengetahui kondisi cuaca –karena perubahan cuaca di daerah tersebut sering terjadi. Kondisi cuaca yang paling bagus untuk diving di Pulau Abang, adalah sekitar bulan Maret hingga Agustus –ketika musim angin Timur, dan bulan September sampai November –saat musim angin Barat. Pada saat itu, kondisi cuaca terbilang “bersahabat” dan arus di bawah laut tidak terlalu kencang sehingga sangat nyaman untuk diving. Wilayah Pulau Abang, terdiri dari beberapa pulau kecil yang melingkupinya. Sebagian besar perairan di daerah itu, termasuk taman konservasi terumbu karang. Dijadikannya daerah tersebut sebagai daerah konservasi, karena terdapat aneka ikan hias langka, seperti: teri hijau dan blue coral –ikan ini hanya hidup di perairan yang jernih dengan kualitas air yang bagus, atau terumbu karang yang harus dilindungi untuk kepentingan ekosistem air laut. Untuk menjangkau Pulau Abang, masih cukup sulit –karena keterbatasan sarana transportasi. Hanya bisa dilakukan melalui pelabuhan rakyat di Pulau Galang, dengan menyewa perahu atau speed boat milik nelayan, dengan jarak tempuh sekitar 40–50 menit.
Kuliner di Batam bisa dibilang lengkap, dengan berbagai aneka menu nusantara; chinesse; dan western. Namun, untuk makanan khas Batam sendiri lebih banyak menghidangkan makanan ikan. Sup ikan Batam, patut dicoba oleh parapelancong karena memiliki rasa khas dibandingkan sup ikan lainnya. Sup ikan Batam sebelumnya bernama sup ikan tenggiri, tetapi para wisatawan lebih simpel menyebutnya sup ikan Batam.


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar