Meningkatkan Wawasan Dengan Berbagi Pengetahuan

Sabtu, 16 Mei 2015

Menyusuri Sungai Ci Sadane



Arung Jeram (White Water Rafting) merupakan olahraga mengarungi sungai berjeram, dengan menggunakan perahu karet, kayak, kano dan dayung dengan tujuan rekreasi atau ekspedisi. Sebagai olahraga kelompok, arung jeram sangat mengandalkan pada kekompakan tim secara keseluruhan. Kerjasama yang terpadu dan saling pengertian yang mendalam antar-awak perahu, dapat dikatakan sebagai faktor utama yang menunjang keberhasilan melewati berbagai hambatan di sungai. Tak dapat dibantah bahwa arung jeram merupakan olahraga yang penuh resiko (high risk sport). Namun demikian, setiap orang mampu melakukannya (berhasil menghadapi keadaan darurat di sungai), penting untuk melatih kesiapan dan kemampuan serta kepercayaan diri kita, dalam kehidupan bermasyarakat.
Rafting Ci Sadane

Arung Jeram Ci Sadane
Arung jeram adalah sebuah aktivitas yang memadukan unsur: petualangan; edukasi; olahraga; dan rekreasi, dengan mengarungi alur sungai yang berjeram –riam. Perjalanan untuk menuju lokasi rafting –arung jeram Ci Sadane, kurang lebih dapat ditempuh sekitar dua jam perjalanan dari Jakarta –keluar Tol Ciawi kemudian ambil ke arah Sukabumi. Lokasi Rafting Bogor, meeting pointnya cukup dekat –terletak di daerah Caringin Bogor, Sungai Ci Sadane. Akses jalan, dapat dilalui oleh kendaraan pribadi maupun bus ukuran besar. Sensasi yang sangat luar biasa dengan arung jeram Ci Sadane pun, dapat kita rasakan. Sepanjang perjalanan, kita akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan dan bukit-bukit yang hijau. Rimbunan pohon bambu pun, mengiringi aliran Sungai Ci Sadane. Jeram-jeram yang ada di Sungai Ci Sadane, akan sesekali membuat adrenalin kita naik. Ketika menghadapi jeram-jeram, kita biasanya akan berteriak –dapat melepaskan ketegangan-ketegangan dalam jiwa, dan merupakan obat yang ampuh bagi berbagai stress. Selain itu, tentunya, membuat kita senang karena bisa melewati jeram yang menantang. Terhitung ada sekitar empat hingga lima jeram yang ada di Sungai Ci Sadane, Setiap jeram, mempunyai sensasi yang luar biasa hingga membuat kita ingin kembali lagi untuk melakukan arung jeram di sungai ini. Di tengah perjalanan, ada tantang untuk loncat dari jembatan dengan ketinggian kurang lebih tujuh meter dari atas sungai. Tantangan ini, tentunya, menjadi salah satu yang menarik dalam Arung Jeram Ci Sadane ini. Selain tantangan untuk melompat di Sungai Ci Sadane, menuruni DAM setinggi tiga meter dengan perahu pun akan memacu adrenalin kita. Sensasi luar biasa, yang kita dapatkan dalam berarung jeram.
Ci Sadane, adalah salah satu sungai besar di Pulau Jawa yang bermuara ke Laut Jawa. Pada masa lalu, sungai ini juga disebut dengan nama Ci Gede (Chegujde, Cheguide) –setidaknya pada bagian di sekitar muaranya. Hulu sungai ini, berada di lereng Gunung Pangrango –dengan beberapa anak sungai yang berawal di Gunung Salak, melintas di sisi Barat Kabupaten Bogor, terus ke arah Kabupaten Tangerang dan bermuara di sekitar Tanjung Burung. Dengan panjang keseluruhan sekitar 126 km, sungai ini pada bagian hilirnya cukup lebar dan dapat dilayari oleh kapal kecil. Luas DAS Ci Sadane seluruhnya sekitar 154.654 ha; dan melintasi 44 kecamatan di 5 kabupaten/kota, yakni: Kabupaten Bogor; Kota Bogor; Kabupaten Tangerang; Kota Tangerang; dan Tangerang Selatan. Terbagi menjadi 4 sub DAS, daerah aliran sungai ini di sebelah Baratnya berbatasan dengan DAS Ci Manceuri, Ci Ujung, Ci Durian, dan Ci Bareno. Sementara itu, di sebelah Selatannya berbatasan dengan DAS Ci Mandiri. Sedangkan, di sebelah Timurnya berbatasan dengan DAS Kali Angke dan DAS Ci Liwung. Pada abad ke-16, Tangerang –disebut oleh Tome Pires sebagai: Tamgaram yang berada di tepi sungai ini, telah menjadi salah satu pelabuhan yang penting –namun kemudian kalah oleh perkembangan Banten dan Batavia.
Arung Jeram Ci Sadane
Arung Jeram (Rafting) Ci Sadane
Briefing
Rest Area Ci Sadane
Rafting Ci Sadane, Rest Area.

Perkembangan Rafting
Di Amerika Serikat, kegiatan arung jeram sebagai olahraga dipelopori oleh Mayor John Wisley –seorang ilmuwan yang memimpin sebuah ekspedisi di sepanjang Sungai Colorado, pada tahun 1860-an. Perahu yang digunakannya, pada waktu itu, terbuat dari kayu. Di akhir abad ke-19, seorang ilmuwan bangsa Belanda memimpin ekspedisi menyusuri Sungai Kapuas dan Mahakam di Kalimantan –yang juga berjeram, dengan menggunakan perahu suku Dayak yang terbuat dari Kayu. Perjalanan ini menempuh waktu hampir satu tahun. Ketika Tahun 1994 rute perjalanan ini ditapak-tilasi kembali, dengan perahu boat bermotor, diperlukan waktu 44 hari untuk mengarungi jalur ini.
Sejarah petualangan sungai di Indonesia, dimulai sekitar awal tahun 1970-an –dengan istilah: Olah Raga Arus Deras (ORAD). Dipelopori oleh rekan-rekan pecinta alam dari Bandung dan Jakarta. Olahraga ini kemudian menjadi salah satu olahraga petualangan yang paling diminati parapecinta alam. Pada tahun 1975, salah satu kelompok pencinta alam menggelar Citarum Rally. Sekitar tahun 1975, kelompok pencinta alam mengembangkan juga olahraga ini dengan ekspedisi melintas Sungai Mahakam dan Sungai Barito –bersama dengan Frank Morgan, seorang pengacara profesional. Kelompok ini juga melaksanakan ekspedisi ke Sungai Alas. Perahu dan peralatan yang dipakai, mulai meningkat kualitasnya –dimulai dari ban dalam, perahu LCR tentara, sampai perahu karet khusus sungai (River Raft), juga perahu Kayak. Hal ini mendorong arung jeram tumbuh cukup pesat, dan menarik minat para pengarung jeram untuk mengarungi sungai-sungai di daerah yang jauh dan penuh tantangan. Sungai Mahakam, Barito, Alas, Mamberamo, dan Van Der Wall, kemudian juga diarungi. Di Pulau Jawa, banyak sungai yang biasa diarungi –seperti: Ci Tarik; Ci Mandiri; Ci Tatih; dan Ci Manuk, di Jawa Barat. Sementara Jawa Tengah, memiliki sungai Progo, Serayu, dan Elo, yang biasa diarungi. Sedangkan Jawa Timur memiliki sungai Ireng-ireng di lereng Gunung Semeru, yang cukup menantang. Arung jeram terus berkembang dengan cukup pesat, namun seiring dengan perkembangannya, beberapa kecelakaan yang merenggut nyawa juga menjadi bagian dari sejarah perkembangan arung jeram Indonesia. Telah beberapa kali diadakan kejuaraan arung jeram oleh beberapa perkumpulan di Indonesia, tetapi belum terdapat standar baku, baik tentang penyelenggaraan; peralatan; maupun penilaiannya. Pada tahun 1994 diadakan Kejuaraan Nasional Arung Jeram yang agak resmi di Sungai Ayung, Ubud-Bali. Di kejuaraan ini diterapkan standar penyelenggaran internasional, baik perlengkapan; materi lomba; maupun perlengkapan dan penjuriannya. Kegiatan inilah yang kemudian dianggap pemicu kebangkitan arung jeram di Indonesia.
Dengan berkembangnya wisata arung jeram ini, maka saat ini, arung jeram telah menjadi olahraga petualangan sekaligus wisata dan rekreasi keluarga. Siap menantang siapa saja yang ingin menikmati pengalaman baru, dan bukan lagi hanya kegemaran dari para petualang sejati. Di satu sisi, banyaknya potensi sungai di Indonesia yang dapat dikembangkan sebagai sarana wisata arung jeram. Sementara di sisi lain, terdapat keterbatasan sumber daya manusia dibidang ini yang belum terjembatani. Hal ini, merupakan peluang dan tantangan tersendiri bagi para penggiat arung jeram di Indonesia untuk meningkatkan kualitas diri di bidang arung jeram.
Dengan terus berkembanganya arung jeram di Indonesia, para penggiatnya merasa bahwa perlu suatu wadah yang dapat membina kegiatan arung jeram dengan lebih terorganisir –memiliki wawasan dan tujuan yang jelas. Pada bulan Maret 1996 –oleh 38 Organisasi Pecinta Alam, Klub Arung Jeram Amatir, Profesional dan Komersial, telah dibentuk Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI). Pada tahun 2001, Pengurus Besar FAJI telah menjadi bagian dari organisasi rafting internasional (IRF) serta terus melaksanakan upaya konsolidasi dan membentuk Pengurus Daerah. Saat ini, Pengurus Besar FAJI telah memiliki perwakilan di 10 provinsi dan di tahun mendatang diharapkan bertambah menjadi 15 Pengda. Untuk publikasi, FAJI telah menerbitkan Majalah Kegiatan Alam Terbuka JELAJAH –yang menuliskan tidak saja kegiatan Arung Jeram juga kegiatan alam terbuka lainnya.


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar