Lesser Sunda Islands, Kepulauan Sunda Kecil. |
Dimasa silam, gugusan pulau-pulau di
sebelah Timur Jawa, dari Pulau Bali hingga Pulau Timor dinamakan: Kepulauan
Sunda Kecil. Pada masa awal kemerdekaan, gugusan pulau tersebut dinamakan
Provinsi Sunda Kecil dengan Kota Singaraja sebagai ibukota provinsinya. Pada tahun
1950-an, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Moh. Yamin, menamai Kepulauan Sunda
Kecil menjadi: Kepulauan Nusa Tenggara; yang artinya: Pulau/Kepulauan yang
berada di Tenggara Indonesia. Saat ini, nama Nusa Tenggara digunakan oleh dua
daerah administratif, yakni: Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan ibukotanya:
Mataram, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan ibukotanya: Kupang. Pada tahun
1959, Provinsi Sunda Kecil dipecah menjadi: Provinsi Bali; Provinsi Nusa
Tenggara Barat; dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tugu Adipura di Kota So'E, Kupang - Nusa Tenggara Timur. |
Nusa Tenggara Timur
Provinsi
Nusa Tenggara Timur terdiri lebih dari 550 pulau, tiga pulau utama
di wilayah ini adalah Flores, Sumba, dan Timor –Timor Barat. Beberapa pulau lainnya, yaitu: Alor, Lembata, Sabu, Adonara, Solor, Komodo,
Babi, Besar, Bidadari, Dana, Rinca, Lomblen, Loren, Ndao, Pamana, Pamana Besar,
Pantar, Rusa, Raijua, Palue, Sawu, Semau, dan tentu saja pulau terselatan di
Indonesia, yaitu: Rote –Roti. Pulau
Timor adalah pulau utama di Nusa Tenggara Timur karena jumlah populasinya yang
banyak. Di Pulau ini juga terdapat ibu kota NTT, yakni: Kupang. Provinsi ini
menempati bagian Barat Pulau Timor, sementara bagian Timur pulau tersebut
adalah bekas provinsi Indonesia yang ke-27, yaitu Timor Timur yang merdeka
menjadi negara Timor Leste pada tahun 2002.
Topografis
pulau ini sangat beragam, mulai dari pegunungan, landai, hutan, laut, karang,
pulau-pluau kecil yang menawan, arus berputar, gelombang yang tinggi, danau,
dan sebagainya sungguh menciptakan pemandangan alam yang luar biasa. Apalagi di
sini juga dilengkapi dengan wisata bahari seperti diving, fishing, surving,
dan outbond.
Pulau
panjang yang terbentang antara Sumbawa dan Timor ini dipenuhi gunung berapi dan
pegunungan terbentang indah sejauh mata memandang. Portugis telah
membuat kota ini memiliki peran penting karena sebelumnya NTT merupakan tempat
yang terpencil dan jarang dikunjungi pendatang. Portugis juga yang telah
memberi nama Pulau Timor dan Solor.
Rumah Adat |
Datang
ke provinsi ini seolah-olah kita berada di planet lain. Karena di sini, kita
akan menemukan hal yang benar-benar luar biasa dan mencengangkan. Dari
keindahan pantainya yang menawan, kekayaan budaya yang sangat beragam, hingga
bertemu dengan hewan purba komodo. Selain itu, Nusa Tenggara Timur memiliki
rumah adat yang unik yaitu Mbaru Niang dan Sao Ria Tenda Bewa Moni Koanara.
Mbaru Niang adalah rumah adat yang memiliki 5 tingkat yang ada di Desa Wae
Rebo, Kabupaten Manggarai, NTT. Keunikan rumah adat ini karena bentuknya yang
tak biasa, yaitu mengerucut di bagian atap hingga hampir menyentuh tanah.
Biasanya, atap Mbaru Niang terbuat dari daun lontar yang sudah kering. Tingkat
satu merupakan tingkat yang langsung kita temui didalam rumah atau biasa
disebut dengan nama lutur atau tenda. Tingkat satu biasa digunakan sebagai
tempat tinggal. Naik ke lantai dua adalah ruangan untuk menyimpan bahan makanan
dan barang. Lantai ini biasa disebut dengan nama lobo.
Secara Administratif, Provinsi NTT
terdiri dari 22 Kabupaten dan 1 Kota:
1
|
Kabupaten Alor
|
Ibukotanya:
|
Kalabahi
|
2
|
Kabupaten Belu
|
Ibukotanya:
|
Atambua
|
3
|
Kabupaten Ende
|
Ibukotanya:
|
Ende
|
4
|
Kabupaten Flores Timur
|
Ibukotanya:
|
Larantuka
|
5
|
Kabupaten Kupang
|
Ibukotanya:
|
Oelamasi
|
6
|
Kabupaten Lembata
|
Ibukotanya:
|
Lewoleba
|
7
|
Kabupaten Manggarai
|
Ibukotanya:
|
Ruteng
|
8
|
Kabupaten Manggarai Barat
|
Ibukotanya:
|
Labuan Bajo
|
9
|
Kabupaten Manggarai Timur
|
Ibukotanya:
|
Borong
|
10
|
Kabupaten Ngada
|
Ibukotanya:
|
Bajawa
|
11
|
Kabupaten Nagekeo
|
Ibukotanya:
|
Mbay
|
12
|
Kabupaten Rote Ndao
|
Ibukotanya:
|
Baa
|
13
|
Kabupaten Sabu Raijua
|
Ibukotanya:
|
Seba
|
14
|
Kabupaten Sikka
|
Ibukotanya:
|
Maumere
|
15
|
Kabupaten Sumba Barat
|
Ibukotanya:
|
Waikabubak
|
16
|
Kabupaten Sumba Barat Daya
|
Ibukotanya:
|
Tambolaka
|
17
|
Kabupaten Sumba Tengah
|
Ibukotanya:
|
Waibakul
|
18
|
Kabupaten Sumba Timur
|
Ibukotanya:
|
Waingapu
|
19
|
Kabupaten Timor Tengah Selatan
|
Ibukotanya:
|
So’E
|
20
|
Kabupaten Timor Tengah Utara
|
Ibukotanya:
|
Kefamenanu
|
21
|
Kabupaten Malaka
|
Ibukotanya:
|
Betun
|
22
|
Kota Kupang
|
|
|
Kabupaten Malaka merupakan hasil
pemekaran dari Kabupaten Belu yang disahkan dalam sidang paripurna DPR RI pada
14 Desember 2012 di gedung DPR RI tentang Rancangan UU Daerah Otonomi Baru
(DOB).
Gong Perdamaian Nusantara, Kupang - Nusa Tenggara Timur. |
Gong
Perdamaian Nusantara
Gong Perdamaian Nusantara tergantung di
Taman Nostalgia, Jalan El Tari, Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima
tepatnya di Pusat Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Taman Nostalgia merupakan
taman yang cukup poluler dan sering dikunjungi warga dengan luas 5 hektar –untuk pembangunan monumen gong, memanfaatkan
lahan seluas 500 m2. Pembangunan monumen Gong Perdamaian Nusantara
didesain menurut Rumah Adat Timor –salah
satu etnis terbesar di Kota Kupang, bagian lantai atas ditempatkan Gong
Perdamaian Nusantara, sedangkan bagian lantai bawah ditempatkan dokumentasi
yang bernilai historis dan monumental. Di Taman Nostalgia –tempat dibangunnya monumen GPN ini, terdapat taman bermain bagi
para pengunjung serta lopo-lopo khas Daerah Timor yang diharapkan dapat menjadi
tempat rekreasi dan tempat belajar buat para pengunjung. Gong Perdamaian
Nusantara ini merupakan salah satu dari enam gong perdamaian yang ada di
Indonesia. Gong-gong lainnya terdapat di kota: Yogyakarta, Palembang, Kutai
Kartanegara, Jakarta, dan Ambon. Kota Kupang terpilih sebagai salah satu
penerima gong perdamaian karena keragaman masyarakatnya. Kehadiran gong ini
menjadi pesan kepada masyarakat untuk selalu menjaga perdamaian.
Gong Perdamaian Nusantara, Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa. |
Gong ini memiliki diameter 2 meter,
lebarnya melebihi panjang tubuh manusia dewasa. Saking lebarnya, kita tak akan
bisa memeluknya dengan kedua tangan. Sedangkan berat gong ini mencapai 100
kilogram –kira-kira seberat tubuh dua
orang manusia dewasa. Seluruh Gong Perdamaian Nusantara yang tersebar di
Indonesia, dibuat di kota Jepara –tepatnya,
dari Desa Pakis Aji, Kecamatan Plajan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.
Terbuat dari bahan campuran kuningan –bronze
dan perunggu. Penyerahan Gong Perdamaian Nusantara kepada Pemerintah Kota
Kupang oleh Komite Perdamaian Dunia dilakukan di Desa Pakis Aji –tempat asal gong pada tanggal 26 Januari
2011. Serah terima dilakukan dalam prosesi adat dan diterima oleh Walikota Kupang
didampingi tokoh etnis Timor, Rote, Sabu, Flores, Alor, Sumba dan unsur Muspida
Kota Kupang. Gong Perdamaian Nusantara dibawa ke Kota Kupang melalui perjalanan
darat: Jepara – Semarang – Salatiga – Solo dan Yogyakarta, selanjutnya diangkut
menggunakan pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara ke Kota Kupang pada
tanggal 27 Januari 2011 dan disemayamkan selama sepuluh hari di Kantor Walikota
Kupang serta diresmikan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, pada
tanggal 8 Februari 2011.
Gong Perdamaian, Kupang. |
Di permukaan gong perdamaian ini
terdapat gambar lambang berbagai kota dan provinsi yang ada di Indonesia. Di
lingkaran luar gong, ada 444 lambang kabupaten dan kota di Indonesia. Sedangkan
di lingkaran tengah, terdapat lambang 33 provinsi. Logo daerah Kota Kupang diletakkan
dibagian tengah atas berdampingan dengan Kabupaten Jepara, Kedua Logo Kota dan
Kabupaten tersebut berlatar hitam sehingga membedakannya dengan Kabupaten/Kota
lainnya. Sementara di lingkaran dalam, terdapat tulisan “Gong Perdamaian
Nusantara”. Ada pula gambar sepasang bunga pada bagian kiri-kanan dengan
tulisan "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa".
Lingkaran ini juga berisi simbol lima agama yang terdapat di negara kita,
sedangkan di lingkaran puncaknya terdapat peta Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pada sisi kanan gong, ditulis Hak Cipta Oleh Djuyoto Suntani
(Presiden Komite Perdamaian Dunia) didukung oleh Bambang Herry Purnomo,
Susianty Kawira, Frans Lebu Raya dan Daniel Adoe. Lambang-lambang dan
gambar-gambar itu menunjukkan keragaman budaya dan agama di Indonesia. Dengan
demikian, keberadaan gong ini diharapkan dapat mengingatkan kita untuk selalu
hidup rukun berdampingan dalam keberagaman.
Karena satu provinsi hanya menerima satu
Gong Perdamaian Nusantara –bisa di
ibukota provinsi maupun bukan, maka sejumlah kriteria harus dipenuhi untuk
mendapat kepercayaan ini. Kriteria dimaksud antara lain: memiliki nilai lebih
dari aspek sejarah, budaya, ekonomi, politik, peradaban, kemasyarakatan, dan
keunggulan lain. Dengan berbagai pertimbangan, Dewan Senator the World Peace
Committee –sebagai pengelola GPN
memutuskan Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai lokasi
yang memenuhi syarat untuk ditempatkan secara permanen Gong Perdamaian
Nusantara. Penunjukkan Kota Kupang sebagai salah satu lokasi penempatan GPN,
membuat Pemerintah Kota Kupang mendapat peneguhan substansi Kota Kupang sebagai
Kota KASIH (Kupang, Aman, Sehat, Indah, Harmonis) serta memberi dorongan untuk terus melakukan usaha menuju perdamaian
abadi.
Kantor Bupati Timor Tengah Selatan di Kota So'E, Kupang NTT. |
Kota So’E, Kupang
So’E,
kota kecil di pulau Timor dan juga merupakan ibu kota dari Kabupaten Timor
Tengah Selatan, dengan jumlah penduduknya, 38.615 (BPS, 2009). Posisi Kota So’E
yang berada di bukit meletakan situasi alam wilayah ini kontras dengan kota-kota
lain di daratan Pulau Timor. Pulau Timor –yang
identik dengan temperatur udara panas, “terpatahkan” jika kita telah berada
di kota ini. Tak salah, So’E adalah sebuah kota yang beku. Maka, pastikan
membawa jaket yang tebal, jika ingin lama berbetah di So’E.
Pada
1920, Kota So’E ditetapkan menjadi ibukota Zuid Midden Timor atas kesepakatan
bersama dari ketiga raja yang berkuasa di sana. Ketiga raja itu antara lain:
Raja Lay Akun Oematan –Kerajaan Molo;
Raja Pae Nope –Kerajaan Amanuban; dan
Raja Kolo Banunaek –Kerajaan Amanatun.
Nama kota So’E sendiri sudah mulai
dikenal pada tahun ±1905/1906 oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan suku
yang beragam, tak hanya orang Dawan, ada juga pendatang seperti orang Sabu,
Rote, Flores, dan Jawa. Itulah Soe, kota kecil di ketinggian 1000 meter dpl,
yang kini makin beragam saja. Kota Soe menerima penghargaan Adipura, pada tahun
1997. Sebagai bentuk kebanggaan, maka dibangunlah sebuah tugu. Tugu Adipura
tersebut tersebut terpancang diperempatan di ujung Jalan Gajah Mada. Bentuk
tugu tersebut menyerupai –maaf kartu
domino namun secara tiga dimensi dan memiliki tiga wajah. Di bagian atas, ada
satu bulatan besar berwarna keemasan –mirip
kartu domino dan di bagian bawahnya ada simbol-simbol bulat di dalam kotak
sejumlah empat buah beserta tulisan diantara bulatan besar dan bulatan bawah
“ADIPURA Penghargaan Presiden Republik Indonesia Untuk Kota Kecil Terbersih
So’E 5 Juni 1997”. Di bawah piagam tersebut, terdapat sejenis piring fondasi
berbentuk lingkaran dan kaki tiga di bawahnya. Uniknya, di sisi piring dan kaki
fondasi tersebut dihiasi dengan ukir-ukiran yang tampaknya adalah ukiran khas
Timor Tengah Selatan.
Di Kota So’E, ada dua hutan kota yang sangat
lebat –menyediakan oksigen, sekaligus air
bersih yang berlimpah bagi warga kota Soe, yakni: Hutan Air Besi –dekat Kampung Sabu dan Hutan Oenasi –di Kelurahan Taubneno. Selain berkeliling
kota So’E, kita juga bisa mampir ke Taman Buat, air terjun Oe Hala dan Kilometer
12 arah Kapan, untuk melihat sunset
keren di pinggir Gunung Mollo, Fatumnasi, Fatunaususu dan Gunung Mutis –merupakan gunung
tertinggi di Pulau Timor. Bila kita ke arah Pelabuhan Tenau dan Bolok,
melewati padang-padang rumput yang diisi bebatuan karang yang tajam dan keras.
Panorama hijau-hijau dan batu yang hitam mendominasi jalanan di luar kota
Kupang. Dari situ, ke arah Selatan –daerah
Tablolong yang mempunyai pantai indah. Jalanan masih ber-aspal dan bagus
tetapi sangat sepi, dan di kanan kiri masih terhampar padang rumput. Setelah
tembus ruas jalan Kupang-Tenau, kita dapat mencari daerah tinggian untuk
menikmati daerah Pelabuhan Tenau –yang
berhadapan langsung dengan Pulau Rote.
Potret Kehidupan Masyarakat |
Sesungguhnya di balik sejuk Soe,
terpendam persoalan besar yang menggelisahkan. Kota ini adalah ibukota dari
sebuah kabupaten penyumbang angka kematian Ibu-Anak tertinggi di Nusa Tenggara
Timur. Soe pada tahun 2009, menyumbang 45 jiwa perempuan. Mereka merengang
nyawa, mati dalam kesunyian. Kematian
karena kekurangan asupan gizi; buruknya tata kelola pelayanan; dan seabrek Human Erorr lainnya.
Rehat |
Rumah Perempuan Kupang |
Destinasi di sekitar Kupang
Kolam Renang Baumata, adalah sebuah desa
yang terletak 16 km dari Kota Kupang atau 6 km Arah Timur dari Bandara El Tari
Kupang, tepatnya di Kecamatan Kupang Tengah yang merupakan salah satu tempat
rekreasi/objek wisata yang cukup dikenal dan ramai dikunjungi orang. Sebagai
tempat rekreasi, selain terdapat Hutan Alam yang merupakan obyek wisata alam
(Eco Tourist), Baumata terkenal juga dengan sumber mata air alamiah yang bersih
dan segar.
Gua Jepang |
Daya tarik yang menonjol yang dimiliki
obyek wisata alam Baumata adalah Kolam Renangnya serta peninggalan sejarahnya –situs yaitu gua alam yang cukup menarik
dengan stalaktit dan stalakmit, berjarak ± 250 meter dari kolam renang.
Masyarakat menyebutnya “Gua Jepang” yang merupakan bekas peninggalan Tentara
Jepang sebagai tempat persembunyian selama Perang Dunia ke-2. Selain menikmati
pemandangan alamnya dengan udara yang sejuk, didekat kolam renang itu juga
terdapat kolam alam yang dihiasi dengan bunga teratai sebagai tempat
perlindungan beberapa habitat air tawar seperti jenis-jenis ikan dan udang.
Kolam Renang Oenaek, di daerah
sekitarnya terdapat hutan wisata, penangkaran rusa dan gua alam Camplong, objek
wisata tersebut berada di Kecamatan Fatuleu. Berjarak 46 km dari ibukota
kabupaten. Dapat dijangkau dengan transportasi umum dan kendaraan pribadi.
Obyek wisata ini dengan spesifikasi daya tariknya adalah memiliki tempat yang
asli dan kolam renang yang asli, tempat rekreasi dan pasar tradisional.
Sedangkan hutan wisata digunakan untuk kegiatan kemping, menelusuri hutan yang
terdapat beberapa jenis pohon yang berumur ratusan tahun dan jenis burung/satwa
liar serta penangkaran Rusa Timor dan satwa liar yang dilindungi. Di sekitar
kolam renang terdapat gua yang dikelilingi dengan pohon-pohon besar yang
berumur ratusan tahun.
Danau Nefona, danau ini mempunyai luas
sekitar 7 ha terletak di Desa Silu Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Danau
Nefona berjarak 80 km dari ibukota Kabupaten, dan dapat dicapai dengan
transportasi umum dan kendaraan pribadi. Danau ini dengan spesifikasi daya
tarik adalah panorama alam yang masih asri.
Danau Tuadale |
Danau Tuadale, mempunyai luas sekitar 10
ha. Terletak di Silu Kecamatan Kupang Barat berjarak ± 25 km dari ibukota
kabupaten. Spesifikasi dan daya tariknya adalah rekreasi, mancing dan hutan
bakau. Memiliki panorama yang asli dan indah, Turis sering menikmati keindahan
hutan bakau dengan berlayar memakai perahu kecil dan membeli ikan segar dari
penduduk setempat. Dapat dijangkau dengan kendaraan umum dan pribadi.
Camplong |
Hutan Camplong, terletak di pinggiran
jalan menuju Kota So’E, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, atau 46 kilometer
dari Kota Kupang. Hutan Camplong merupakan hutan wisata dengan pemandian
alamnya yang indah dan sejuk –karena
terletak di kaki Gunung Fatuleu. Hutan wisata ini banyak didiami jenis
satwa yang dilindungi. Di Hutan Camplong juga terdapat sumber daya alam,
seperti: sumber mata air, kolam renang alami, aneka jenis flora –seperti kayu merah, pinus, lontar, serta
eucalyptus dan beragam jenis fauna –seperti
kera, ayam hutan, tupai, kuskus, dan burung (nuri, kakaktua, merpati, puyuh, bangau, elang, tekukur, beo). Di
setiap akhir pekan, yakni Jumat hingga hari Minggu, hutan wisata ini banyak
dikunjungi oleh warga kota Kupang. Mayoritas pengunjung adalah keluarga yang
mengajak anak-anak mereka. Kawasan Hutan Camplong memiliki penangkaran buaya,
rusa timor dan ular sanca. Di kawasan ini juga dapat ditemui berbagai hewan
endemik, seperti rusa timor, burung kakak tua berbahu hijau kekuningan –Olive-shouldered Parrot dan merpati
berpunggung hitam –Black-backed
Fruit-Doves. Sedangkan flora endemik yang dapat ditemukan adalah kayu
cendana –Santalun Album. Selain itu
terdapat pula berbagai goa buatan, peninggalan Jepang semasa perang dunia
kedua. Gua ini mengandung nilai sejarah karena menjadi tempat persembunyian
pasukan Jepang ketika diserbu oleh warga yang tinggal di sekitar Hutan
Camplong.
Hotel Pantai Timor, Kupang - Nusa Tenggara Timur. |
Pantai Lasiana, mulai dibuka untuk umum
sekitar tahun 1970-an. Pantai ini terletak di Kecamatan Kupang Tengah, Kota
Kupang. Sejak Dinas Pariwisata NTT memoles dengan membangun berbagai fasilitas
pada tahun 1986, Pantai Lasiana ramai dikunjungi turis asing. Sesuai rencana
pengembangan Pemkot Kupang, Pantai Lasiana akan dijadikan Taman Budaya
Flobamora, yakni sebutan yang mengacu pada keseluruhan suku bangsa di dekat
Pantai Lasiana, antara lain, Flores, Sumba, Timor dan Alor. Di Pantai Lasiana
ini banyak didapati lopo-lopo yang berderet. Lopo-lopo adalah sebutan lokal
untuk pondok yang dibangun menyerupai payung dengan tiang dari batang pohon
kelapa atau kayu dan beratapkan ijuk, pelepah kelapa atau lontar, dan
alang-alang. Bisa juga beratapkan seng yang bagian luarnya dilapisi ijuk, pelepah
kelapa atau lontar dan alang-alang.
Pantai Lasiana, Kupang. |
Pantai yang sangat indah |
Air Terjun Tesbatan |
Air Terjun Tesbatan, berada di Kecamatan
Amarasi. Berjarak kurang lebih 54 km dari kota Kabupaten serta dapat dijangkau
dengan tarnsportasi umum dan pribadi. Air Terjun Tesbatan yang lokasinya
diantara Desa Tesbatan, berfungsi melindungi hutan-hutan di Desa Tesbatan.
Memiliki panorama yang asli dan indah serta berhawa dingin. Disamping itu juga
tempat untuk rekreasi mandi dan kemping, tempat itu banyak menghasilkan
sayur-sayuran untuk kebutuhan Kota Kupang.
Air Terjun Oenesu, terletak sekitar 17
km dari Kota Kupang dan Pantai Lasiana sekitar 12 km arah Timur Kota Kupang. Air
terjun Oenesu merupakan sebuah tujuan wisata utama yang selalu ramai
dikunjungi, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Lokasi air terjun Oenesu
tercatat seluas 0,7 hektar di Kecamatan Kupang Barat ini dapat dijadikan tempat
petualang yang mengasyikan. Pada lokasi ini cukup menantang baik melewati
pegunungan sekitar air terjun atau pun menyusuri sungai kecil sekitar wilayah
tersebut. Berbagai satwa yang dilindungi ada dalam lokasi ini sehingga para
pengunjung dapat melakukan kegiatan yang disukainya secara bebas.
Air Terjun Oenesu |
Peta Wisata Nusa Tenggara Timur |
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar