Tujuan awalnya, menjadikan Batam
sebagai: “Singapura”-nya Indonesia. Kawasan
industri, sangat banyak tumbuh dan berkembang di Batam, sehingga tidaklah
mengherankan, apabila kota ini mendapat julukan sebagai: Kota Industri.
Kacamata
Singapura
Batam merupakan kota terbesar di
Kepulauan Riau dengan letak yang sangat strategis. Selain berada di jalur
pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang cukup dekat dengan
Singapura dan Malaysia. Yah, memang, jarak yang sangat dekat dengan Singapura,
membuat Batam dapat diibaratkan sebagai “kacamata Singapura”. Pulau Batam
dihuni pertama kali oleh orang Selat –orang
Melayu, sejak tahun 231 Masehi. Pulau ini, pernah menjadi medan perjuangan
Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah. Pada 1960-an, digunakan oleh
pemerintah sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Kemudian, pada tahun 1970-an –dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai “Singapura”-nya Indonesia,
Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung
oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan
Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam. Pada tahun
1980-an, wilayah Kecamatan Batam –yang
merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya
menjadi: Kotamadya Batam, yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi
pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan
Otorita Batam. Pada akhir dekade tahun 1990-an, Kotamadya administratif Batam
berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu: Pemerintah Kota Batam, untuk
menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan
Otorita Batam.
Kota
Batam terdiri dari 12 kecamatan, yaitu: Kecamatan Batam Kota; Kecamatan Nongsa;
Kecamatan Bengkong; Kecamatan Batu Ampar; Kecamatan Sekupang; Kecamatan
Belakang Padang; Kecamatan Bulang; Kecamatan Sagulung; Kecamatan Galang; Kecamatan
Lubuk Baja; Kecamatan Sungai Beduk; dan Kecamatan Batu Aji.
Kota
Industri
Jika kita berkunjung ke Kota Batam, maka
akan kita dapati banyak industrial park –kawasan
industri, seperti: Kawasan Industri Batamindo (Batamindo Industrial Park); Kawasan
Industri Sekupang, Kawasan Industri Seraya, Kawasan Industri Tunas, Kawasan
Industri Panbil, Kawasan Industri Kara, Kawasan Industri Cammo dan lain
sebagainya. Kawasan Industri Batamindo (Batamindo Industrial Park) –merupakan kawasan industri yang pertama dan
terbesar untuk industri manufaktur di kota ini. Ada ratusan investor asing
ber-invest di sini, dengan ribuan pekerjanya yang didominasi oleh pekerja
perempuan.
Selain sektor industri manufaktur,
Batam juga diramaikan dengan: shipyard industry –industri galangan kapal; fabrication industry
–industri fabrikasi, dan beberapa
industri berat lainnya seperti: pipe industry –industri pipa, juga industri pendukung untuk minyak dan gas. Mc.
Dermott adalah industri fabrikasi yang pertama dan masih yang terbesar di
Batam. Selain Mc. Dermott, ada pula SMOE, Profab, Nippon Steel, Cladtek dan
lain sebagainya. Industri Galangan Kapal banyak terdapat di kawasan Tanjung
Uncang, Sekupang dan Kabil. Drydocks World Nanindah, Drydocks World Pertama, BATAMEC
dan ASL adalah merupakan galangan kapal besar yang ada di Batam selain puluhan
galangan kapal kecil lainnya.
Akses
Untuk
menuju ke Kota Batam, dapat ditempuh melalui jalur udara dan laut. Lewat jalur
udara, Batam dapat dicapai melalui Bandar Udara Internasional Hang Nadim yang
melayani rute terminal domestik untuk penerbangan lokal dari 8 kota besar di
Indonesia seperti: Jakarta –Bandara
Soekarno-Hatta; Bandung –Bandara
Husein Sastranegara; Solo –Bandara
Adi Sumarmo; Surabaya –Bandara Juanda;
Palembang –Bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II; Padang –Bandara
Minangkabau; Pekanbaru –Bandara
Sultan Syarif Kasim II; dan Medan –Bandara
Kuala Namu, serta melayani rute terminal internasional untuk penerbangan
internasional dari 2 kota besar untuk wilayah pertumbuhan Segitiga Sijori,
seperti: Bandar Udara Internasional Changi –Singapura;
dan Bandar Udara Internasional Senai di Johor Bahru –Malaysia. Sedangkan melalui jalur laut, Batam memiliki lima
pelabuhan feri internasional yang menghubungkannya dengan Singapura dan
Malaysia, seperti: Batu Ampar –Harbour
Bay; Batam Centre; Sekupang; Nongsa; dan Waterfront City.
Waktu penerbangan yang dibutuhkan,
kurang lebih sekitar 2 jam. Selepas landing, parapengunjung akan memasuki Bandara
Hang Nadim –merupakan salah satu bandara
internasional di Indonesia. Bandara ini semula merupakan bandara domestik –tepatnya pada tahun 1965, serta melayani
pendaratan dan penerbangan menuju wilayah, seperti: Medan; Pekanbaru; Padang; Palembang;
Bandung; Jakarta; serta Surabaya. Namun sejak tahun 1970, bandara ini berubah
menjadi bandara Internasional yang melayani beberapa penerbangan internasional.
Bandara Hang Nadim memiliki luas mencapai 4.025 meter, dan menjadi landasan
pacu terpanjang di Indonesia. Hang Nadim sendiri diambil dari nama seorang
laksamana dari kepulauan Malaka, yang sangat termashyur.
Destinasi
Wisata dan Kuliner
Setelah adanya Free Trade Zone, Batam
menjadi “surga”-nya belanja di Indonesia –bahkan
se-Asia Tenggara. Kota ini sering dijuluki sebagai “ruli” –rumah liar, karena barang-barang bisa
masuk ke sana dengan pajak yang tidak begitu tinggi. Tempat-tempat wisata belanja di Kota Batam, antara lain: Komplek
Nagoya; Komplek Jodoh; Mega Mall –lokasi
di Batam Center; Nagoya Hill Mall –lokasi
di Kawasan Bisnis Nagoya; Batam City Square Mall –lokasi di Baloi Center; Lucky Plaza –pusat penjualan hand phone; Mymart –pusat penjualan komputer; DC Mall –lokasi di Tanjung Uma Marina; Kepri Mall –lokasi di Simpang Kabil; Panbil Mall –lokasi di Mukakuning; Plaza Batamindo –lokasi di Kawasan Industri Batamindo; Top 100 Tembesi –lokasi di Batuaji; dan Komplek Aviari –lokasi di Batuaji, sebagai pusat barang
seken dari Singapura.
Kawasan Nagoya lebih dikenal di telinga
parapelancong yang hobi berbelanja, dibandingkan kawasan Batam Center. Di
sepanjang jalan kawasan Nagoya terdapat banyak toko yang menjual beragam barang
elektronik, fashion dan aksesori seperti: tas; parfum; dan lainnya, dengan
harga yang relatif murah. Di Nagoya terdapat sebuah mal terkenal, yaitu Nagoya
Hill yang dikelilingi oleh deretan ruko. Juga terdapat Lucky Plaza, yang
dominan menjual barang-barang elektronik asli bergaransi Singapura maupun asli
bergaransi distributor Indonesia. Bahkan, barang-barang “black market” pun
mudah dijumpai di sana.
Objek wisata yang terkenal di Batam
adalah Jembatan Barelang, jembatan ini menjadi ikon Kota Batam –landmark-nya Kota Batam. Nama Barelang
sendiri merupakan singkatan dari: BAtam; REmpang; dan gaLANG, yang menjadi nama
dari jembatan yang menghubungkan antara pulau-pulau yang ada di Batam, yakni:
Pulau Batam; Pulau Nipah; Pulau Tonton; Pulau Galang; Pulau Rempang; dan Pulau
Galang Baru. Jembatan ini juga sering disebut dengan “Jembatan Habibie”, karena
dulunya beliau yang memprakarsai dibangunnya jembatan tersebut untuk memajukan industri
di Kota Batam. Objek wisata lainnya, seperti: Bukit Senyum Batam; Megawisata
Ocarina Batam –merupakan “Ancolnya” Batam;
Pantai Marina Batam; Kampung Vietnam; Pantai Nongsa, dan masih banyak yang
lainnya.
Megawisata Ocarina, terletak di kawasan
wisata Ocarina, Coastarina –dekat Batam
Center Ferry Terminal. Ocarina ini tempat yang sangat cocok buat
wisata bersama keluarga, banyak wahana rekreasi di sana. Seperti umumnya sebuah
taman, di Ocarina juga ada berbagai macam festival; taman air; bioskop 3 dimensi;
serta wahana bermain khusus anak-anak.
Wisata Kampung Vietnam, dulunya kampung
ini pernah dijadikan sebagai camp –penampungan
pengungsi dari Vietnam selama 20 taun. Mereka datang ke kampung ini, dengan
memakai perahu-perahu. Setelah berada di kampung ini, mereka bekerja sebagai
nelayan dan ada juga yan bertani. Setelah perkampungan ini ditinggalkan oleh
warga Vietnam –kembali ke negara asal
mereka, perkampungan ini akhirnya dijadikan sebagai aset wisata oleh
pemerintah Kota Batam.
KRM Resort, adalah salah satu resort
yang jadi kebanggaannya warga Batam. KRM resort memang menyajikan
pesona pantai yang amat romantis, baik di siang hari maupun malam hari. Di
siang hari, parapengunjung bisa menikmati hembusan segarnya angin laut.
Sementara di malam harinya, parapengunjung bisa melihat gemerlap lampu-lampu
yang terdapat di resort ini. Selain itu, di sekitar resort terdapat patung Dewi
Kwan-Im yang berukuran besar –patung Dewi
Kwan Im tertinggi di Indonesia. Perlu diketahui juga, Batam memiliki Vihara
yang konon terbesar di Asia Tenggara, yaitu: Vihara Duta Maitreya.
Wisata Pulau Abang ini, berada di
Kecamatan Galang Kota Batam. Keindahan bawah laut Pulau Abang, tidak kalah bila
dibandingkan dengan Bunaken atau Raja Ampat di wilayah Timur Indonesia.
Perairan Pulau Abang, memiliki sembilan spot –titik yang sangat ideal dijadikan tempat penyelaman dengan
kedalaman 15–18 meter. Untuk bisa menikmati keindahan bawah laut di daerah itu,
sebelumnya pengunjung perlu mengetahui kondisi cuaca –karena perubahan cuaca di daerah tersebut sering terjadi. Kondisi
cuaca yang paling bagus untuk diving di Pulau Abang, adalah sekitar bulan Maret
hingga Agustus –ketika musim angin Timur,
dan bulan September sampai November –saat
musim angin Barat. Pada saat itu, kondisi cuaca terbilang “bersahabat” dan
arus di bawah laut tidak terlalu kencang sehingga sangat nyaman untuk diving. Wilayah
Pulau Abang, terdiri dari beberapa pulau kecil yang melingkupinya. Sebagian
besar perairan di daerah itu, termasuk taman konservasi terumbu karang.
Dijadikannya daerah tersebut sebagai daerah konservasi, karena terdapat aneka
ikan hias langka, seperti: teri hijau dan blue coral –ikan ini hanya hidup di perairan yang jernih dengan kualitas air yang
bagus, atau terumbu karang yang harus dilindungi untuk kepentingan
ekosistem air laut. Untuk menjangkau Pulau Abang, masih cukup sulit –karena keterbatasan sarana transportasi.
Hanya bisa dilakukan melalui pelabuhan rakyat di Pulau Galang, dengan menyewa
perahu atau speed boat milik nelayan, dengan jarak tempuh sekitar 40–50 menit.
Kuliner di Batam bisa dibilang lengkap,
dengan berbagai aneka menu nusantara; chinesse; dan western. Namun, untuk
makanan khas Batam sendiri lebih banyak menghidangkan makanan ikan. Sup ikan Batam,
patut dicoba oleh parapelancong karena memiliki rasa khas dibandingkan sup ikan
lainnya. Sup ikan Batam sebelumnya bernama sup ikan tenggiri, tetapi para
wisatawan lebih simpel menyebutnya sup ikan Batam.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar